Selasa, 18 Mei 2010

OPENING eMBe BEACH

Inilah anak-anak kreatif eMBe Beach dari Desa Merak Belantung

Pada tanggal 9 Mei 2010 eMBe Beach diresmikan operasionalnya oleh Bupati Lampung Selatan, Bp. Wendy Melfa. eMBe Beach dulu bernama pantai Merak Belantung, sekarang namanya menjadi lebih mudah, modern dan diharapkan bisa lebih populer. Unggulan rekreasi di eMBe beach adalah Dolanan Anak Tradisional dan Wisata Kuliner yang serba makanan asli laut setempat. Selain itu terdapat juga wisata naik ATV keliling pantai dan tentu saja dolanan di pantai, bisa Cano, Ban dan berenang. Berwisata di eMBe Beach murah dan mengandung nilai edukasi, tepat untuk Darma Wisata anak-anak sekolah di musim liburan. Hanya dengan biaya Rp.75.000,- tamu sudah bisa bermain Dolanan Anak dan Naik ATV serta berenang di eMBe beach yang alami. Harga Makanan dan minuman tidak mahal, hanya dengan Rp.25.000,- saja sudah bisa menikmati masakan ikan laut khas Lampung dengan aneka sambalnya, serta minum kelapa muda yang menyegarkan.

Selain ragam rekreasi tsb tamu yang ingin lebih privat bisa menikmati Cabana yang disewakan meliputi tenda 5x5, set meja makan, 2 bh kursi santai, dan panggangan ikan, parkir mobil bisa dekat dengan Cabananya. Cabana ini bisa juga digunakan untuk rapat kecil, penawaran rapat di ruang terbuka tepi pantai jarang ada, sangat menarik, pantas dicoba. Harga sewa Cabana tidak mahal, hanya Rp.200.000,- per hari. Lokasi Cabana yang teduh, jauh dari keramaian, bisa menjadi variasi kunjungan tamu Hotel berwisata ke pantai yang alami. Dalam rencana kedepan, eMBe beach akan menyuguhkan juga Sekolah Alam, yang khusus mengembangkan imajinasi anak dalam pengetahuan kekayaan Biota Laut. Sekolah Alam ini akan dikembangkan bekerjasama dengan UNILA.

Nah...mumpung akan libur sekolah dan mumpung masih ada masa Promosi, sampai dengan bulan Juli Discount 20%, Ayooo...berlibur ke eMBe Beach.

Penandatangan Prasasti Pembukaan Operasional eMBe Beach oleh Bp.Wendy Melfa, Bupati Lampung Selatan

Aneka Dolanan Anak Tradisional... Anak-anak eMBe Beach akan mengajak Re-Inventing Budaya Bermain

Asyik juga keliling pantai pakai ATV... Wah lihat ombaknya...seruuu

KAMI TUNGGU DI eMBe BEACH yaaa....
Read More..

Senin, 05 April 2010

EARTH HOUR 2010


Earth Hour pertama kali diadakan pada tahun 2007 di Sydney, Australia, ketika itu 2.2 juta rumah dan kalangan bisnis mematikan lampu listrik selama satu jam pada malam hari sebagai tanda perlawanan terhadap Climate Change. Hanya dalam waktu satu tahun EARTH HOUR menjadi suatu GERAKAN yang berkelanjutan yang diikuti lebih dari 50 juta orang dan lebih dari partisipasi 35 negara. Pada tahun 2009 ratusan juta penduduk berpartisipasi dalam EARTH HOUR ke-3, 4000 kota dan 88 negara secara tegas mendukung pencegahan Climate Change. EARTH HOUR diprakarsai dan diorganisasikan oleh WWF.
WWF mempunyai misi mencegah degradasi bumi, lingkungan alam dan membangun masa depan tempat manusia tinggal harmoni dengan alam. WWF melalui EARTH HOUR telah banyak membuahkan kesadaran akan isu Climate Changes, sebuah kesadaran bersama untuk menyuarakan dan bertindak menurunkan penggunaan carbon secara berkelanjutan. Apakah EARTH HOUR mempunyai dampak langsung ?
Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.60
5 GWH atau 23% total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang.Konsumsi energi Listrik di Indonesia terfokus di Jawa – Bali atau sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi yang lebih kecil. Konsumsi energi Listrik paling besar di sektor Rumah tangga, yakni sebesar 33%. Apabila 10% penduduk Jakarta berpartisipasi dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh. Hemat konsumsi listrik 300 Mwh sama dengan mematikan 1 pembangkit listrik. Hemat konsumsi listrik 300 Mwh sama dengan Menghemat 267,3 ton CO2. Hemat konsumsi listrik 300 Mwh = Menghemat lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Hemat konsumsi listrik 300 Mwh= Persediaan O2 untuk lebih dari 535 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya).
Pada EARTH HOUR 2010, ternyata Jakarta hanya mampu menghemat 50MW, jauh dari asumsi semula yaitu 300MW. Sedangkan untuk Jawa-Bali telah dihemat sebesar 180MW. Meskipun hasilnya masih di bawah target WWF Indonesia, tetapi ini adalah langkah menyadarkan masyarakat untuk peduli pada resiko Climate Change dengan menghemat energi.
PT Bakrieland Development Tbk, sebagai perusahaan
properti yang peduli pada lingkungan, sangat mendukung EARTH HOUR yang dicanangkan WWF ini. Oleh karena itu seluruh unit, baik perkantoran, apartment, real estate dan hotel baik di Jakarta maupun di luar kota dihimbau untuk berpartisipasi dalam EARTH HOUR pada tgl. 27 Maret 2010 mematikan lampu pada jam 8.30 sampai jam 9.30 malam.
Krakatoa Nirwana Resort sebagai salah satu Unit PT Bakrieland yang berada di Kalianda-Lampung Selatan menyambut baik prakarsa ini. Bertepatan dengan malam minggu ketika tamu banyak berkunjung ke Hotel, acara ini disambut antusias oleh seluruh tamu. Dengan penyuguhan acara dan kreatifitas yang menarik, EARTH HOUR di Krakatoa Nirwana Resort terasa lebih hangat dan hidmat. Siapapun tidak akan melupakan momentum ini, setahun sekali, bagi tamu dan operator yang mengalami suasana ini pastilah tidak hanya mempunyai kesan atas acara tsb, tetapi ladalah makna perlunya penghematan energi sebagai pencegahan Climate Change Untuk Travellers Krakatoa Nirwana Resort, salut atas kreativitas dan acara yang telah disuguhkan ke tamu pada EARTH HOUR 2010. Sukses selalu.

Read More..

Rabu, 17 Maret 2010

Melasti-Krakatoa Nirwana Resort


Masyarakat keturunan Bali di Lampung berdasarkan data sebanyak 300 ribuan (tahun 2005), jumlah ini terbesar dibandingkan jumlah masyarakat Bali wilayah lainnya. Awal penyebaran masyarakat Bali ke wilayah lain pada tahun 1950, ketika transmigrasi mulai gencar pelaksanaannya. Yang menarik, sama dengan kelompok lainnya, di wilayah baru tsb mereka berkoloni dan bahkan membuat nama desanya sama dengan nama desa di Bali, seperti desa Jembrana, Buleleng dll. Memasuki desa ini serasa persis ada di Bali, lingkungan dan bangunannya sangat meyerupai lingkungan di Bali. Masyarakat Bali di Lampung tersebar hampir di semua Kabupaten. Di Lampung Selatan tersebar di desa Bali Nuraga, Bali Agung, Ketapang Patok dan banyak desa lagi. Seperti halnya masyarakat Bali kegiatan upacara adat masih banyak dilakukan sebagai ibadah mereka. Ketika menyambut Hari Raya Nyepi, upaca Melasti juga diadakan. Khusus di Lampung Selatan Upacara Melasti dilaksanakan di Krakatoa Nirwana Resort yaitu di Pantai eMBe. Pantai ini sudah rutin dijadikan tempat Upacara Melasti setiap tahunnya. Bagi masyarakat Bali di Lampung Selatan hanya pantai eMBe lah yang paling sesuai dengan suasana ritual Melasti. Upacara ini bisa dijadikan atraksi wisata yang khas apalagi hanya diadakan setahun sekali. Untuk tahun yang akan datang Upacara Melasti ini akan dijadikan salah satu destinasi kegiatan wisata di Krakatoa Nirwana Resort.
Read More..

Selasa, 29 Desember 2009

Pantai 'eMBe' - Pantainya Lampung Selatan

Di Lampung Selatan terdapat pantai yang sudah sangat dikenal masyarakat yaitu Pantai Merak Belantung, karena keindahan pantai berpasir putih, teduh dan banyak event menarik. Saat ini pantai tsb telah dipercantik dan ditambah fasilitasnya.
Untuk memudahkan nama dan diingat nama pantai tsb diubah menjadi Pantai 'eMBe', yang sebenarnya merupakan singkatan dari nama Pantai Merak Belantung. Makanya tidaklah berlebihan bila Pantai ini disebut Pantai kesayangannya Orang Lampung Selatan.
Menyambut Tahun Baru 2010 di Pantai 'eMBe' akan diadakan event meriah, beberapa permainan seperti Water Ball, Merakit Ban, Jelajah Laut, Main Kano dan tidak ketinggalan Pentas Musik Dang-Dut serta Pesta Kembang Api yang akan disajikan dari Laut. Wah...acara ini akan ramai dan akan dipadati banyak anak muda dari Lampung Selatan dan wilayah lainnya. Oleh Manajemen baru, Krakatoa Nirwana Resort, ke depan Pantai 'eMBe' akan disulap jadi wahana yang bercitra Rekreasi dan Edukasi khususnya untuk anak-anak dari Playgroup sampai SMU. Tema Rekreasi-Edukasi ini akan lebih ditekankan pada aspek Lingkungan dan berkualitas. Di pantai ini bisa diadakan pesta ulang tahun, kumpul bersama komunitas, lomba-lomba tradisional dan lainnya, untuk menghubungi Manajemen Pantai 'eMBe' bisa kontak 0727-322402, Krakatoa Nirwana Resort, Jl. Trans Sumatra Km-45, Lampung.
Read More..

Senin, 16 November 2009

Pesona Kalianda - Lampung Selatan

Hari ini Aku memulai hariku dengan penuh semangat karena Aku dan sahabatku Ali hari ini akan berangkat untuk berpetualang bersama menjelajahi kota Kalianda, Lampung Selatan. Siapa yang sangka, kota kecil yang selama ini hanya di lewati begitu saja saat kita melintasi lintas tengah jalur trans Sumatra, memiliki potensi pariwisata yang begitu indah. Kota Kalianda yang berada di Kabupaten Lampung Selatan menawarkan berbagai macan keindahan alam mulai dari pesisir Gunung Rajabasa, pantainya yang masih perawan hingga wisata perjalanan ke Anak Gunung Krakatau. Dengan potensi yang ada, PT Bakrieland Development mencoba untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan bisnis pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan, khsusnya Kalianda, dengan membangun kawasan resort dengan nama Krakatoa Nirwana Resort.
Hari pertama kami di resort, kami langsung berkumpul bersama peserta yang lain untuk berangkat ke kepulauan anak gunung Krakatau. kami menggunakan kapal angkutan yang sering digunakan oleh para penduduk lokal yang mau ke pulau sebesi ataupun penduduk lokal yang mau ke kota Kalianda. Perjalanan kami di mulai pukul 08:00 pagi dan tiba di pulau sebesi pukul 10:00 untuk bertemu dengan pihak BKSDA (Balai Konserfavi Sumber Daya Alam dan keperluan kamar kecil, kemudian lanjut ke anak gunung Krakatau dan merapat pada pukul 12:00. Sebelum merapat, kami sempat mengitari anak gubung Krakatau dan kami pun disapa dengan beberapa letupan abu panas dari kawah anak gunung Krakatau, seolah menyapa kami “Selamat datang…”.Begitu semua peserta sudah menapakkan kakinya di pantai anak gunung Krakatau, crew resort pun langsung menyiapkan BBQ pan untuk mengolah santapan makan siang kami. Sambil menunggu, beberapa dari peserta mendaki anak gunung Krakatau tetapi tidak sampai second hill karena kegiatan gunung sedang sangat aktif. Sedangkan aku dan sahabatku bermain di pantai. Pasir yang ada di pantai anak gunung Krakatau berwana hitam dengan air yang sangat jernih, konon pasir ini mengantung besi yang sangat tinggi sehingga banyak perusahaan penambang yang ingin mengambil.Setelah puas bermain-main, kami pun bergegas kembali ke resort pada pukul 15:00 sore dan tiba di dermaga resort pada pukul 19:30 malam. Begitu tiba di resort, kami langsung bersantap malam dan mempersiapkan tenaga untuk aktifitas besok. Di hari kedua, kami memulai hari dengan menyantap sarapan pagi di resort pada pukul 09:00 pagi. Setelah itu, dengan menggunakan sepeda yang di sediakan oleh resort, kami mencoba untuk menelusuri pantai pantai yang ada. Dimulai dari pantai bagus. Pantai ini sudah di kelola secara sederhana namun kebersihan dan kealamiannya masih sangat terjaga. Saat di pantai bagus, kami menelusuri jalan setapak yang ada disana, dan ternyata jalan tersebut menuju sebuah muara yang menjadi batas antara pantai bagus dengan lahan milik orang lain. Kami sempat bermain sebentar di muara tersebut dan menemukan beragam binatang laut.Setelah puas bermain-main di pantai bagus, kami pun bergegas melanjutkan penelusuran kami ke pantai eMBe. Karakter pantai ini sangat berbeda dengan pantai bagus ataupun pantai yang lainnya. Pasir yang berada di pantai eMBe lebih halus dan putih tidak berkarang. Bermain-main di airnya pun tidak berbahaya karna tidak ada karang yang tajam. Yang harus di perhatikan kalau bermain air di pantai eMBe adalah batas aman untuk berenang. Di pantai ini kami tidak berlama-lama, sebab hari itu banyak sekali pengunjung yang sedang berkumpul untuk meniklati liburan akhir pecan yang panjang.

Dari pantai eMBe, kami pun melanjutkan ke pantai tanjung Beo. Pantai ini sebenarnya bersebelahan dengan pantai eMBe. Yang menjadi pembatasnya adalah muara sungai yang kecil. Apabila sedang surut, kita bisa dengan berjalan kaki pindah ke pantai tanjung beo. Pantai ini juga memiliki karakter yang berbeda dengan pantai yang lain. Mulai dari bibir pantai kira-kira 100 m ke arah laut, dia memiliki dasar laut yang rata dengan kedalaman saat surut kira-kira setengah betis dewasa.Penelusuran kawasan Krakatoa Nirwana Resort kami sudahi pada hari itu dan kami pun kembali ke Travellers Krakatoa Nirwana Resort untuk bersantap siang. Karena hari masih panjang, kami memutuskan untuk menjelajahi sekitar gunung Rajabasa di kota Kalianda. Kami pun bergegas pada pukul 15:00 dengan menggunakan mobil yang kami bawa dari Jakarta.

Penjelajahan Gunung Rajabasa kami mulai dari arah bukit, jadi jalur yang kami lalui justru menjauh dari pantai. Jalur yang dilalui sangat kecil, pas untuk 2 mobil. Uniknya, sepanjang sisi kiri dan kana jalan tersebut, terdapat perumahan warka setempat dan di beberapa titik, mereka sedang merayakan hari kemerdekaan RI dengan berbagai macam perlombaan. Kami juga sempat melewati taman makam pahlawan Raden Inten, sayangnya kami tidak turun untuk melihat lebih kedalam, karena saat kami tiba jam untuk masuk sudah habis. Kontur tanah dan perjalanan mengitari gunung Rajabasa sangat ber bukit. Tapi aspal yang kami lewati mayoritas masih dalam kondisi bagus dan juga masih nuansa yang sangat hijau.

Selain menemui taman makam pahlawan Raden Inten, kami juga menemui tempat pembuatan terasi, sagu dan juga nurchuring untuk udang. Setelah mengitari setengah dari gunung Rajabasa, tibalah kami di pesisir pantai. Cuaca pada hari itu sangat cerah. Dari pesisir pantai ini, kami sempat dapat melihat anak gunung Krakatau dan terlihat sangat jelas semburan asap panas yang baru saja di keluarkannya. Sungguh pemandangan yang sangat cantk. Kami sempat berhenti untuk beristirahat sejenak di dermaga tradisional Canti. Dermaga ini digunakan oleh masyarakan kalianda yang mau ke pulau sebesi dan begitu juga sebaliknya. Di dermaga ini kapal yang bersandar kebanyakan kapal angkutan, kalau kapal nelayan kebanyakan bersandar langsung ke Tempat Pelelangan Ikan yang jaraknya kurang lebih 200m dari dermaga canti. Usai beristirahak kamipun bergegas kembali ke resort untuk bersantap malam dan istirahat.

ari ini adalah hari yang sangat saya tunggu-tunggu. Di hari ke 3 ini, saya berencana untuk menjelajah makanan-makanan khas yang ada di kota Kalianda, Lampung Selatan. Hmmm… dari informasi yang saya kumpulkan, makanan yang khas di kalianda adalah otak-otak, patin pindang, ayam goreng madu, dan ikan samba.

Setelah sarapan pagi, saya dan ali langsung mengendarai mobil menuju Pasar Impress Kalianda. Disini saya langsung mencari jajanan pasar khas kalianda. Dan ternyata pencarian kami tidak terlalu sulit.Tidak jauh dari gerbang masuk pasar impress tersebut, kami melihat sebuah meja yang menyajikan berbagai jenis jajanan pasar. Ada otak-otak, onde-onde, sate, jurung-jurung dan masih banyak lagi. Otak-otak di kalianda sangat berbeda dengan yang ada di Jakarta atau di tempat lain. Daging ikannya masih sangat terasa karena tidak di haluskan, bumbu ladanya sangat terasa, selain itu kuah kacangnya mantap sekali… kalau sate, sebenarnya sama aja dengan otak-otak. Yang membedakan itu di ukurannya saja. Kalau jurung-jurung terbuat dari sagu yang di tempatkan di mangkuk yang terbuat dari daun pisang, di bawahnya ada lelehan gula aren yang menjadi kuah saat kita makan. Pas saya coba rasanya hampir seperti makan bubur sum-sum tapi ini lebih lekat karena terbuat dari sagu.

Dari Pasar Impres Kalianda, saya melanjuti perjalanan ke rumah makan Pondok Palapa untuk mencoba masakan Pindang Patin khas dari rumah makan ini. Rasa dari Pinda Patin sangat unik, gurih, masam, asin, manis tercampur jadi satu. Kami sempat bertemu dengan pemilik dari restaurant ini yaitu pak M Arifin. Menurut pak Arifin, ikan disini semuanya segar dan mereka memiliki cara rahasia untuk menghilangkan bau ataupun rasa lumpur dari ikan itu sendiri. Setelah puas berbincang-bincang, kami melanjutkan ke rumah makan Mbok Sita di dekat pelabuhan bakauheini. Di rumah makan ini kami juga berkesempatan berbincang-bincang dengan pelimik dan sekaligus juga peramu bumbu dari ayam goreng madu khas rumak makan mbok sita. Yang membedakan ayam goreng ini adalah jenis ayam dan proses pemasaknya yang masih menggunakan tungku dengan kayu bakar. Menurut dari Emak, memang memakan waktu lama untuk memasak ayam ini, tapi hasilnya lebih enak dan gurik. Dari mbok sita kami kembali ke kota kalianda untuk melihak prosesi pelelangan ikan dan membeli 1 ekor ikan simba untuk dibawa kembali ke resort.

Tiba di resort, ikan simba yang yang saya beli tadi, langsung saya serahkan ke chef di resort untuk segera di olah sebagai santapan malam kami. Sambil menunggu, kami pun kembali ke kamar untuk meregangkan kaki dan bersih-bersih.Pukul 20:00 telephone di kamar saya berbunyi. Ternyata dari pak Yogo, Chef di resort. Beliau menginformasikan kalau santapan malam sudah siap dan selain ikan samba, beliau juga menyajikan lobster dan cumi yang di olah khusus khas dari Travellers Krakatoa Nirwana Resort. Usai makan malam, kami pun langsung beristirahat ke kamar masing-masing.

Di hari terakhir ini, kami lebih banyak mengjhabiskan waktu di resort. Usai sarapan pagi kami bertemu dengan Bp. Marvin, GM Travellers Krakatoa Nirwana Resort, dan dia pun mengajak kami keliling resort untuk melihat seluruh fasilitas yang ada 2 Krakatoa Suite, 4 Junior Suite, 16 Superior, 14 Deluxe, dan 40 Standart. Function Room yang dapat digunakan untuk meeting ataupun seminar kecil juga tersedia, yaitui ruang Sebuku, ruang Sebesi I, ruang Sebesi II dan ruang Legundi. Setelah usai berkeliling, kamipun bergegas untuk kembali ke Jakarta pada pukul 11:00 siang.
Read More..

Minggu, 18 Oktober 2009

Krakatoa Fun Cross Country Bike

Pada tanggal 2 Agustus 2009, Krakatoa Nirwana Resort mengadakan sebuah acara untuk pertama kalinya yaitu " Krakatoa Fun Cross Country Bike 2009". Acara ini mirip dengan acara Fun Bike yang biasa kita temukan di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Bandar Lampung, dll. Yang membedakan "Krakatoa Fun Cross Country Bike 2009" ini dengan acara fun bike lainnya adalah rute yang ditempuh oleh para peserta. Krakatoa Nirwana Resort sengaja mengadakan kegiatan ini untuk memperkenalkan Potensi Pariwisata Yang ada di kota Kalianda, Lampung Selatan.

Dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang, mereka start tepat di depan kantor Bupati Kalianda kemudian mengitari sebagian kota kurang lebih 7Km. Setelah pemanasan dengan menggoes di dalam kota, Barulah tantangan sesungguhnya harus di lewati oleh para peserta. Dalam rute rintangan ini, para peserta akan menemukan jalanan yang berkerikil, berlubang bahkan berkelok-kelok juga ada tanjakan dan turunan dengan kondisi jalan yang berpasir dan berawa. Yang paling mengasikkan adalah, para peserta ti haruskan menyeberangi muara dengan kedalaman kurang lebih 1 M dimana mereka terpaksa menandu sepedah mereka agar tidak terkena air laut.
Jalur rintangan ini nampaknya tidak menjadi hal yang sulit untuk di lalui oleh para peserta. hal ini disebabkan sepanjang jalur rintangan para peserta terobati dengan pemandangan pantai yang maih natural dengan bebatuan Volkanik yang tersebar diseluruh pesisir pantai Kota Kalianda. Begitu berhenti di muara sungai, tidak sedikit peserta yang berhenti untuk berfoto-foto sejenak. Hal ini sunggu tidak bisa di hindari, pemandangan yang tersajikan disana sungguh indah, air laut yang biru, tanaman bakau yang menghiasi bibir pantai, serta arus muara yang sangat tenang.
Setelah menyeberangi muara, para peserta masih harus menempuh kurang lebih 4 Km hingga di Finish Line Travellers Krakatoa Nirwana Resort. Travellers adalah nama dari operator resort yang ada di Krakatoa Nirwana Resort yang merupakan chain hotel dari Core International Hospitality.

Namanya bukan Fun Bike kalo tidak ada acara bagi-bagi hadiah... pada acara Krakatoa Fun Cross Country Bike 2009 ini Door prize yang dibagikan lumayan banyak. Ada sepedah gunung dari Polygon, home appliances, voucher menginap dari Travellers Krakatoa Nirwana Resort dan juga Sheraton Lampung dan masih banyak lagi. Hmm... tahun depan kira-kira di adain lagi gak ya.... Mungkin kalau rutenya di panjangin dan door prizenya lebih banyak lagi, pasti akan lebih seru dan pesertanya akan lebih banyak...
Read More..

Selasa, 01 September 2009

Tour Krakatau Volcano - Pengalaman Dahsyat

Hari ini Aku memulai hariku dengan penuh semangat karena Aku dan sahabatku Ali hari ini akan berangkat untuk berpetualang bersama menjelajahi Gunung Krakatau.Kami berangkat dari Jakarta pukul 14:00 dengan membawa kendaran sendiri. Perjalanan di mulai dari Tol menuju Pelabuhan Merak kemudian naik Kapal Ferry Windu Karsa Pratama hingga pelabuhan Bakauheini. Kapal ferry ini sangat nyaman, bagi para penumpang, tiketnya sudah termasuk untuk ruang tunggu kelas III, disediakan juga ruang tunggu kelas II dan I bagi penumpang yang menginginkan ruangan berAC dengan sofa atau yang lesehan. Kami pun masuk ke ruang tunggu kelas II.

Bagi Anda yang tidak menggunakan kendaran pribadi, Anda bisa menggunakan kapal cepat yang tersedia di pelabuhan Merak dan Bakauheini. Kapal cepan ini akan memakan waktu perjalanan ±1jam. Sedangkan apabila Anda memilih untuk menggunakan jalur udara, Anda bisa menggunakan Garuda Indonesia Airlines yang hanya memakan waktu ±40menit dari Bandara Cengkareng sampai Bandara Radin Inten. Baik dari bandara Radin Inten ataupun Pelabuhan Bakauheini, akan ada pick up service dari Resort yang akan membawa Anda ke Krakatoa Nirwana Resort.


Setibanya di pelabuhan Bakauheini, kami melanjutkan perjalanan menuju Restaurant Simpang Raya di jalur trans Sumatra untuk mengisi perut yang sudah lapar. Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan menuju Travellers Krakatoa Nirwana Resort untuk bermalam selama kami berada disana.


Keesokan harinya, kami langsung berkumpul bersama peserta yang lain untuk berangkat ke kepulauan anak gunung Krakatau. kami menggunakan kapal angkutan yang sering digunakan oleh para penduduk lokal yang mau ke pulau sebesi ataupun penduduk lokal yang mau ke kota Kalianda. Perjalanan kami di mulai pukul 08:00 pagi dan tiba di pulau sebesi pukul 10:00 untuk bertemu dengan pihak BKSDA (Balai Konserfavi Sumber Daya Alam) dan keperluan kamar kecil, kemudian lanjut ke anak gunung Krakatau dan merapat pada pukul 12:00. Sebelum merapat, kami sempat mengitari anak gubung Krakatau dan kami pun disapa dengan beberapa letupan abu panas dari kawah anak gunung Krakatau, seolah menyapa kami “Selamat datang…”.

Begitu semua peserta sudah menapakkan kakinya di pantai anak gunung Krakatau, crew resort pun langsung menyiapkan BBQ pan untuk mengolah santapan makan siang kami. Sambil menunggu, beberapa dari peserta mendaki anak gunung Krakatau tetapi tidak sampai second hill karena kegiatan gunung sedang sangat aktif. Sedangkan aku dan sahabatku bermain di pantai. Pasir yang ada di pantai anak gunung Krakatau berwana hitam dengan air yang sangat jernih, konon pasir ini mengantung besi yang sangat tinggi sehingga banyak perusahaan penambang yang ingin mengambil.

Setelah puas bermain-main, kami pun bergegas kembali ke resort pada pukul 15:00 sore dan tiba di dermaga resort pada pukul 19:30 malam. Begitu tiba di resort, kami langsung bersantap malam dan mempersiapkan tenaga untuk aktifitas besok.
Read More..

Pengikut

Mengenai Saya

Lurahnya-Nunu, Woro woro-Diki, Juru bangun-Indra, Pak RW-Marvin, Sesepuh kampung-Yongki, Juru bayar-Wahyu & Romi, Dayang dayang-Leni,Anin,Linda